Siapa bilang brand awareness campaign di digital tidak dapat diukur tingkatan kesuksesannya? Memanglah bila dibanding dengan direct response yang keberhasilannya dapat langsung diamati dari jumlah klik serta views, mengukur kampanye brand awareness lebih menantang. Sepanjang ini terdapat opini kalau brand awareness campaign tidak butuh diukur. Kala didesak apa metrik( dimensi) serta KPI( Key Performance Indicator) dari kampanye ini, balasan yang sangat kerap kita dengar merupakan,“ yang berarti impressions serta CTR( click- through rate) ataupun ER( engagement rate) besar.”
Baca Juga : Apa Itu Press Release?
Persoalannya, apakah ketiga penanda itu lumayan memastikan kita selaku marketer, kalau orang mengenali serta mengenang catatan brand yang kita kampanyekan? Postingan ini hendak menarangkan metrik kunci yang dapat kita maanfaatkan buat mengukur berhasil kampanye brand awareness. Tetapi tadinya, ayo kita amati kenapa impressions, CTR, serta Engagement Rate tidaklah dimensi yang pas.
Impressions
Dimensi ini membuktikan berapa banyak catatan kita disiarkan di depan audience. Tetapi apakah audience mengenali serta mengenang catatan brand? Belum pasti. Dapat jadi catatan disiarkan namun audience tidak mencermati ataupun malahan skip catatan itu. Impression lebih pas dipakai selaku penanda buat memandang apakah kampanye kita berjalan, paling utama di program semacam Facebook serta Instagram. Kedua program ini amat berhati- hati. Mereka cuma menayangkan promosi dengan mutu bagus, cocok bimbingan.
Impression merupakan metrik yang digunakan pula buat mengenali apakah kandungan paparan catatan kita telah lumayan membagikan akibat pada sasaran audience. Kita tidak ingin catatan yang kita sampaikan kurang gelombang terpaannya. Ini contoh menggarami air laut.
Umumnya, buat awareness, gelombang serangan lumayan 2 hingga 4 kali per orang per minggu. Sedangkan pada peresmian produk terkini, dapat menggapai 6 sampai 8 kali per orang per minggu.
Click- Through Rate
Jumlah klik merupakan metrik yang telah terdapat semenjak awal kali Internet dipakai buat menjual produk pada masa 90- an dahulu. Dikala itu, teknologi digital belum bertumbuh serta cuma kelakuan klik yang dapat membuktikan terdapatnya reaksi dari konsumen. Klik serta CTR sedang dipakai sampai saat ini. Tetapi, metrik ini lebih pas digunakan buat membuktikan seberapa menarik catatan kita, seberapa“ evokatif” catatan brand itu.
Metrik ini bermanfaat selaku perlengkapan ukur kesuksesan inovatif ataupun modul promosi yang kita sebarkan. Klik serta CTR umumnya diawasi kencang di awal- awal kampanye ataupun kala terdapat modul terkini yang tayang. Belum pasti orang yang mengklik mengenang brand yang mengantarkan catatan itu. Dalam sebagian permasalahan, orang lebih mengenang catatan dari brand- nya, ataupun justru mengenang brand pesaing.
Engagement Rate
Metrik ini tercantum selaku salah satu tolok ukur berhasil yang dapat digunakan buat kampanye branding. Jumlah interaksi timbal- balik( engagement) antara catatan brand serta audience dapat dijadikan penanda seberapa besar favorability( tingkatan kegemaran) suatu brand. Tetapi metrik ini sangat kelewatan buat mengukur kampanye brand awareness, dimana patokan suksesnya merupakan, audience lumayan mengenali serta mengenang catatan itu.
Keterkaitan dari memutuskan ER selaku metrik dalam kampanye brand awareness, merupakan bayaran yang lebih besar. Bayaran ini dapat tiba dari bagian penciptaan modul inovatif, ataupun dari pembelian impressi dengan jumlah yang lebih banyak buat mendesak engagement. Kampanye juga kehabisan efisiensinya.
Selanjutnya ini merupakan metric yang dapat kita maanfaatkan buat mengukur kesuksesan kampanye brand awareness: Reach, Brand Lift Study, Mentions serta Search Daya muat.
Brand Awareness Metric: Reach
Ini merupakan metrik yang sangat berarti dalam seluruh kampanye bagus itu brand awareness ataupun direct response. Metrik ini digunakan buat mengenali seberapa besar penekanan, energi mencapai kampanye kita di bagian audience khusus. Logikanya, saat sebelum kampanye itu dapat masuk ke benak banyak orang, catatan itu wajib menjangkau orang itu terlebih dulu, timbul di layar ponsel pintar ataupun komputernya.
Pada biasanya, sasaran Reach buat kampanye brand awareness berkisar antara 40% serta 60% dari jumlah potensial bagian audience. Bila angka Reach kurang dari sasaran, maksudnya hasil dari kampanye kita belum maksimum, relatif kepada dimensi ataupun jumlah potensial audience.
Reach memanglah berarti buat seluruh kampanye, tetapi buat brand awareness, metrik ini pula belum mengukur apakah orang itu mengenali serta mengenang catatan kita. Apakah ada metrik lain yang lebih mendalam serta menyeluruh?
Facebook Polls Question- Lift Test
Brand Awareness Metric: Ad- Recall Lift
Metrik ini mengukur apakah catatan kita gampang diketahui( memorable) oleh sasaran audience. Tata cara pengukurannya merupakan dengan menayangkan promosi pada audience, kemudian menanyakannya sebagian dikala setelah itu. Angkatan darat(AD) Recall ini merupakan metrik yang telah lama dipakai oleh brand buat mengukur daya guna kampanye. Metodenya merupakan lewat survey, dengan persoalan yang luas semacam“ Apakah Kamu ingat memandang promosi ini?” ataupun dapat khusus, misalnya“ Apakah kamu ingat promosi ini, dari brand atau produk apa?”
Dikala ini, program digital semacam Facebook serta Google mempunyai tata cara sendiri buat mengukur angkatan darat(AD) recall ini. Di Facebook, metrik ini dikenal“ estimated angkatan darat(AD) recall.” Meski ialah ditaksir, Facebook mengklaim tingkatan akurasinya besar. Facebook memakai algoritmanya dengan data- data yang didapat dari pola sikap serta polling dengan cara random. Pola sikap didapat dari ribuan tanda, semacam posisi, ikatan antara konsumen serta Facebook Page yang di- follow- nya, dan sedang banyak lagi.
Lewat keahlian machine learning, Facebook membuat ditaksir angkatan darat(AD) recall. Bagi Facebook, estimated angkatan darat(AD) recall lift merupakan jumlah orang yang hendak menanggapi“ Yes” pada persoalan“ Apakah Kamu ingat memandang promosi dari brand dalam 2 hari terakhir ini?” Persoalan ini diajukan pada 2 golongan audience. Golongan awal merupakan banyak orang yang terhampar oleh promosi– disebut exposed group, serta golongan kedua merupakan control group– orang- orang yang tidak memandang promosi. Facebook kemudian membagi perbandingan antara kedua golongan ini.
Brand Awareness Metric: Brand Resonance melalui Brand Lift Study
Bila kita menginginkan pengukuran yang lebih cermat, Facebook sediakan Brand Lift Study. Lewat Brand Lift Study, Facebook sediakan tools pengukuran yang lebih dalam, semacam polling dengan persoalan spesial serta bermacam metric awareness. Brand Lift Study membolehkan kita buat mengenali apakah promosi itu sanggup tingkatkan Brand Resonance, metrik yang dikira pendapatan paling tinggi dari suatu brand bersumber pada CBBE
( Customer- Based Brand Equity). CBBE merupakan tata cara pengukuran ekuitas brand hasil pandangan“ Ayah Brand Management” Kevin Lane Keller.
Facebook sediakan Brand Lift Study ini buat golongan terbatas, cuma pada sebagian brand serta biro. Redcomm Indonesia tercantum sedikit biro di Indonesia yang dapat melaksanakan Brand Lift Study.
Keahlian mengukur brand resonance pula diadakan Google buat program film YouTube lewat produk Brand Lift. Tata cara pengukurannya pula serupa, dengan memilah audience jadi exposed group serta control group, buat mengukur consideration, favorability serta purchase intent.
Brand Awareness Metric: Daya muat Mentions
Metode lain buat mengukur kampanye brand awareness merupakan dengan memandang seberapa banyak brand kita diucap( mentions) dalam obrolan di media sosial. Buat mengukur metrik ini kita menginginkan social media monitoring tools ataupun yang diucap pula social listening tools. Metrik ini tidak hanya dapat dipakai buat mengenali kemampuan kampanye berbayar( promosi), pula dapat digunakan buat kampanye yang bertabiat organik, serta kampanye yang cross- channel.
Search Daya muat, ialah seberapa banyak brand kita masuk selaku tutur kunci dalam pencarian Google, pula dapat kita maanfaatkan selaku metrik kampanye brand awareness. Informasi daya muat pencarian ini dapat kita amati di Google Search Console yang ialah bagian dari Google Analytics. Dasar dimensi search daya muat merupakan impression yang membuktikan berapa kali tutur kunci brand kita tampak dalam pencarian.
Demikianlah metrik buat brand awareness, jadi tidak butuh lagi menebak- nebak buat mengukur berhasil kampanye jenis ini. Keahlian buat mengoptimalisasikan kampanye kala lagi berjalan merupakan salah satu daya dari digital marketing. Kita dapat bermanuver cocok dengan jawaban dari pasar. You can’ t manage what you don’ t measure.